Rabu, 03 Juni 2009

RIVAN DN MERAIH PODIUM KE 2 DI KEJURNAS SERI 1

Kejurnass Grasstrack seri 1 sudah digeber di Sirkuit Wirasinga MPS Pandeglang Banten.Tida heran jika para tracker garuk tanah menyambutnya dengan gembira terbukti dengan hadirnya sekitar 250 pembalap yang mendaftar,yang diantaranya berasal dari berbagai daerah diantaranya tuan rumah Provinsi Banten,Jawa Barat,Jawa Tengah dan juga DKI Jakarta.
Meskipun jarak sirkuit yang sangat jauh dari keramaiank,,namun kehadiran penonton sangat antusias untuk menyaksikan para jagoan nasional garuk tanah ini.
RIVAN DN Pembalap M-THREE jATIRAHAYU yang menggunakan nomor start 60 mengikuti 2 kelas yang diperlombakan di kelas kejurnas,yaitu kelas bebek standar pemula 110 cc,dengan menunggangi F1ZR,dan kelas bebek modifikasi Junior dengan Yamaha Zupiter Z.
Dikelas bebek standar pemula 110 cc,RIVAN DN bersaing dengan Nunu Arya yang membawa bendera Sriwijaya Air.Dengan berakhir finish diurutan ke 2 setelah Nunu.Namun di kelas bebek modifikasi junior Rivan DN bertarung sengit dengan para pesaingnya.Setelah dibabak penyisihan RiVAN DN berada diurutan ke 3,padahal dibeberapa lap RIVAN DN telah unggul jauh berada di posisi pertama meninggalkan pesaingnya,namun di lap terakhir RIVAN DN terjatuh karena terhalangi oleh 2 orang pembalap yang overlap.
Pertarungan sengit kembali dilanjutkan di moto 1,antara RIVAN DN dengan Juara nasional kelas junior Tomy MJ,Egi St jakarta dan pembalap lainnya.yang akirnya RIVAN DN finish diurutan ke-5 sehingga mengumpulkan poin 16.
Di moto 2 pertarungan tidak kalah sengitnya antara RIVAN DN,TOMY MJ dan EGI ST.RIVAN DN dan TOMY MJ telah meninggalkan jauh dengan pembalap lainnya.RIVAN DN yang berada di belakang Tomi MJ berhasil menyalipnya di 2 lap terakhir.Dan RIVAN DN berhasil mempertahanlannya hingga finish diurutan pertama.Sehingga RIVAN DN mampu menambah pointnya menjadi 41 dibawah Tomy MJ.dan meraih juara ke 2.
M-THREE JATIRAHAYU berencana akan mengikuti stiap seri kejurnas yang di gelar,untuk mengumpulkan pundi-pundi point dan RIVAN DN mempunyai target menjadi Juara Nasional tahun 2009.Amin

kejurnas grasstrack seri 1 region 2

Kamis, 14 Mei 2009

Senin, 27 April 2009

grasstack cilaku cianjur

Gelaran grasstrack di daerah cilaku cianjur cukup meriah.Terbukti dengan membludaknya peserta,yang mencapai 350 starter.Dengan konsep yang cukup rapih dan kondisi sirkuit yang mendukung bagi para pembalap.
Rivan DN,,yang biasanya menggunakan nomor start 62 ,kali ini mengenakan nomor start 193.Dengan mengandalkan motor yamaha Jupiter Z dan Yamaha FIZR nya mengikuti 3 kelas yang diperlombakan,yaitu kelas standar pemula open dengan yamaha FIZR,kelas bebk modifikasi junior dengan Yamaha Jupiter Z ,dan kelas FFA Pemula open dengan Yamaha Jupiter Z .Sebelumnya Rivan DN direncanakan menggunakan Yamaha FIZR nya dikelas bebek modifikasi junior,namun motornya mengalami trouble saat latihan resmi.
Dikelas bebek modifikasi Junior,Rivan DN bersaing dengan Pembalap dari tim Alexandros jakarta yaitu Cep Sena,Didi XP dan Irsan Tikno dari subang.Sepanjang race berlangsung seru,Rivan yang di lap pertama sempat masuk urutan ke 2,tersalip oleh 2 pembalap lain yang berada dibelakangnya.Sehingga berada diurutan ke-4 di akhir garis finish.
Dikelas Bebek pemula open Rivan DN,berhasil mengakhiri race berada diurutan ke -4,sedang dikelas FFA pemula open RIvan DN,tidak bisa mengikuti race sampai akhir karena terjatuh di tikungan pertama,dan motornya mengalami trouble.(rivandn62@gmail.com)


Kamis, 16 April 2009

grasstrack 2009 bakal seruu..!!!

Grasstrack 2009 bakal lebih seru. Garuk tanah masal di 2009, siap terbang di atas kerbau tanah. Ya, shio yang menjadi ikon 2009. Katanya shio ini butuh perjuangan berat untuk bisa jaya. Jaya di laut, darat, dan udara.

Bahkan Lighting Production (LP) pimpinan James Bond Judiarto, ikut bikin grasstrack. LP akan menggelar grasstrack region Jawa. “Semua event harus tumbuh, termasuk grasstrack,” mantap Judiarto.

Makanya, “Ada 30 ajuan dari beberapa Pengda menyelenggarakan kejurnas grasstrack. Tetapi kita masih seleksi,” ujar Frans Tanujaya, pria yang komandani urusan grasstrack di PP IMI.

Dari kacamata tim atau tracker, garuk tanah akan meriah. Sebab, tracker saling kolaborasi atawa kongsi menjadi satu tim. Agar menarik, dikupas satu demi satu tim yang eksis.

Termasuk juga, para Juara Nasional Grasstrack 2008. Apakah meraka setia di tim sebelumnya atau pindah.
LIGER CRT1195peta-team-chimon-eka-02.jpg

Bagi tim ini, 2009 membuat langit menjadi cerah. Sebab, Liger CRT diperkuat F Chimon dan Angga Anan. Keduanya, Juara Nasional kelas pemula dan senior. Prestasi yang diraih di Grand Final Kejurnas Grasstrack 2008 itu, menarik buat sponsor.

“Kita tertarik dengan prestasi dua tracker ini. Mereka punya bakat gemilang mewakili produk,” ungkap Yauhari Gunawan, General Manager PT Liger Gemilang Nusantara, produsen oli merek Liger yang punya formula oli dari Inggris itu.

Angga pemula asal Bangka dan Chimon senior asal Bandung. Tim ini siap menghadapi grasstrack 2009 dengan optimis. “Kita siap membuktikan dan mempertahankan gelar,” kompak Angga dan Chimon.
OBOT MOTOR CIPUTAT

1196peta-(obot-team)-axl03.jpgEksistensinya di 2008, enggak perlu diragukan. Obot Motor Ciputat (OBM) sambut pertarungan garuk tanah masal di 2009. Tim ini tetap dipenuhi para tracker andal asal Jawa Barat.

“Kita tetap mempertahankan skuad tim 2008. Saya merasa tim ini sudah padu dan kompak,” ujar Obot, owner tim OBM yang bermarkas di Ciputat, Tangerang, Banten. Itu artinya tracker Senior seperti Ade Chandra dan Iwan MJ tetap membawa bendera besar OBM.

Di kelas Junior, masih dipercayakan Tommy MJ yang tahun lalu keluar juara nasional junior. Selain Tommy, di kelas junior masih ada Nikky Butong. Dan, untuk kelas pemula diisi Firman.

Lengkap!

ALEXANDRO RACING TEAM
1197peta-(cep-sena-axl04.jpg
Tim yang dikomandani Mico Alexandro ini enggak mau tinggal diam. Itu jadi kebiasaan pria yang juga jadi promotor Grand Final Kejurnas Grasstrack 2008 lalu. Selalu ada inovasi, mungkin itu jadi moto bagi dirinya.

Meski tetap mempertahankan satu pembalap (Cep Sena), tetapi Alexandro ingin membuat terobosan di dunia garuk tanah. “Kita sedang mempersiapkan Kawasaki untuk 2009. Di antaranya, Athlete 125 untuk di kelas bebek modif 4-tak,” ujar pria ramah yang membawa nama DKI di arena grasstrack itu.

Selain Athlete 125, ART pun tengah menanti hadirnya Kawasaki KLX 150 untuk dijadikan besutan grasstrack. Oh ya! Enggak cuma target 2009 aja yang sudah siap, tapi 2010 juga telah ditentukan. Alexandro siap terbangkan Cep Sena yang berbakat di motocross 2010 nanti.

Mantap!

AKBAR TAUFAN

Untuk 2009 ini, Akbar Taufan masih sedikit meraba masa depan. Juara nasional senior ini, 2009 sedang mencari sponsor untuk mewakili dirinya. “Saat ini, belum ada kepastian kontrak satu tahun penuh. Kalau untuk per event sih banyak,” ujar tracker Solo, Jawa Tengah ini.

Tapi meski masih tergolong privater, Akbar yang juga gape tekuk SE ini siap dengan senjata baru. Dirinya, tengah mempersiapkan pacuan Yamaha 4-tak.

Ditunggu!
sumber:motorplus-online.com

Selasa, 14 April 2009

AKADEMI BALAP IMI MASUK KAMPUS

Setelah peluncuran Akademi Balap IMI pada Februari lalu, IMI langsung mensosialisasikan keberadaan sekolah balap itu ke kampus-kampus di Tanah Air.

Jakarta, 3/4 (Automotive.Roll) - Setelah peluncuran Akademi Balap IMI pada Februari lalu, IMI langsung mensosialisasikan keberadaan sekolah balap itu ke kampus-kampus di Tanah Air.

Untuk pertama kalinya diadakan di Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Karawaci Tangerang dengan tujuan mencetak bakat-bakat pembalap muda yang andal khususnya kalangan siswa yang memiliki minat di cabang motorsport hingga bisa berprestasi internasional.

Project Director IMI Racing Academy, Oke D.Junjunan di Jakarta, Kamis mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan keberadaan "IMI Racing Academy" mulai dari kurikulum, fasilitas hingga beberapa keuntungan lainnya.

"Misi kami adalah menjadikan IMI Racing Academy sebagai akademi balap terbaik untuk menyalurkan bakat pembalap muda dari seluruh Indonesia di mana potensinya adalah di kalangan siswa sekolah dan universitas," katanya.

Untuk pertama kalinya, menurut dia, pihaknya akan mempresentasikan IMI Racing Academy Touring Car karena melihat sejak berdirinya sirkuit Lippo Village di kawasan UPH itu.

Selain touring car, ia mengatakan, IMI Racing Academy juga akan mempresentasikan road race, gokart, rally dan motokros sesuai bidang olahraga yang di bawah organisasi IMI.

Dengan memberikan informasi program Touring Car di IMI Racing Academy terhadap para siswa, menurut dia, diharapkan juga bisa membantu meredam penyaluran minat mereka di jalanan dan dialihkan menjadi seorang profesional di wadah yang resmi melalui akademi balap IMI.

Kurikulum dalam IMI Racing Academy mengacu pada sekolah balap lainnya di dunia dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia serta memiliki tiga program yakni Racing Day, Program Basic dan Program Advance.

Sementara Chief Division IMI Racing Academy Touring Car, Moreno Soeprapto mengatakan para siswa diajarkan mengenai seluk beluk dunia balapan, baik mulai dari persiapan fisik, teknik, perlengkapan dan peraturan balap dari mulai basic hingga advance.

Selain itu, mereka juga akan mendapat materi tambahan seperti teknik komunikasi, fitness, pengenalan gizi hingga aspek psikologis olahraga balapan.

"Durasi program adalah tiga hari namun ini sama dengan waktu pelatihan biasa yang bisa mencapai waktu enam bulan. Seluruh fasilitas kami sediakan mulai dari mobil berspesifikasi Grand Touring Car, sirkuit, racing suit, ambulans hingga asuransi," katanya.

Ia berharap, setelah lulus nanti mereka bisa melanjutkan kariernya di arena balap dan tidak tertutup kemungkinan bisa bergabung dengan tim balap.

Peserta sendiri akan mendapatkan sertifikat, mereka pun bisa langsung mendapatkan Kartu Izin Start (KIS) setelah mengikuti program advance hingga bisa meneruskan bakatnya langsung mengikuti touring car.

berharap muncul bintang baru motocross

Seri pembuka kejurnas motocross 2009 baru akan digelar 24 Mei mendatang. Namun persiapan crosser dan tim mulai memanas. Sejumlah crosser muda berlomba-lomba menimba ilmu di luar negeri. Targetnya, bisa bersaing dengan para seniornya saat kembali ke tanah air. Benarkah faktor mental menjadi kendala menggoyang dominasi crosser gaek Aep Dadang dan Denny Orlando?
Agassi dan Farhan Hendro membekali diri dengan bertarung di Australia. Agi baru Selasa (31/3) siang kembali dari mengikuti 2 event di Melbourne, Australia. Hasilnya, crosser asal Ciawi itu finish ke-5 di kelas Grade A 250 cc. “Hasil yang menggembirakan, mengingat pesertanya lumayan banyak dan kompetitif. Ini akan menjadi modal bagus buat Agi di tanah air,” ujar H. Cecep Zainudin, sang ayah.
Crosser yang baru naik seeded A dari SE 85 cc ini pun menyatakan telah siap untuk bertarung dengan seniornya di kelas utama. Bahkan sebenarnya telah berhasil ‘mengganggu’ Aep Dadang saat kejurnas berlangsung di Cilacap tahun silam. “Pelatih menanamkan saya untuk tidak minder dengan para senior. Kalau sudah di trek, anggap saja semua sama. Dengan begitu, akan banyak membantu saat balapan,” ujar Agi yang kini menjadi andalan tim Ash Motorsport.

Penanaman mental juara juga ditegaskan sang ayah dan Johny Pranata, pelatihnya. Selain menggembleng fisik yang diakui dilakukan secara spartan, jangan heran remaja yang tampak lebih atletis dibanding usianya yang masih 14 tahun. “Saya yakin mental Agi sudah siap untuk berprestasi baik di motocross maupun supercross,” sambung Cecep.

Jika Agi baru balik, Farhan Hendro terbang bersama Denny Orlando juga ke negeri Kanguru, 5 hari lalu. Murid dan guru dari tim Suzuki AHRS Ink Orlando Riding Forum ini akan memperpanjang rencana sebulan dari semula. “Mungkin diperpanjang. Awalnya, akan kembali pertengahan April. Event pembuka diundur karena terlalu dekat Pemilu, ya lalu direschedule,” ujar Asep Hendro, ayah Farhan.

Dengan modal juara nasional Supercross SE 85 cc, Farhan memang berpotensi menyaingi para crosser senior. Yang menggembirakan, lanjut Asep, kemauan anaknya yang baru 15 tahun ini sangat menggebu. “Denny selaku pelatihnya melaporkan kemajuan yang dicapai Farhan. Tapi, saya enggak mau membebani dengan target muluk-muluk. Lima besar saja dulu,” lanjut mantan pembalap motor itu.

Agi dan Farhan merupakan 2 dari 3 crosser yang memperbanyak jam terbang agar bisa bersaing di level kejurnas. Satu crosser muda lainnya, H. Rahman (SE 85 cc) akan berguru di negeri Paman Sam didampingi pelatihnya Irwan Ardiansyah.

Namun Aep Dadang Supriatna, juara nasional Supercross 2008 mengatakan akan kembali merajai ajang motocross maupun supercross. “Biasanya, dari junior bagus seperti Aldi Lazaroni, Iwan Hermawan serta Adi Apria Nugraha. Tapi kalau sudah di senior kurang berkembang karena mental kurang siap,” ujar crosser yang akan memperkuat tim KTM Kartika Aep Dadang itu.

Crosser asal Soreang, Bandung itu masih melihat Denny Orlando, juara nasional motocross 2008 berusia 34 tahun sebagai pesaing utamanya. Artinya, di luar itu, dianggapnya tak membahayakan. “Saya bahkan yakin bisa menjadi yang terbaik di seri supercross, motocross dan Gudang Garam kalau ada,” lanjut ayah satu anak.

Johny Pranata, mantan juara nasional mencoba mematahkan arogansi Aep dengan mengatakan tidak ada crosser yang tak bisa dikalahkan. “Caranya, dengan memperbanyak jam terbang ke luar negeri, banyak mengikuti kompetisi dan jangan mendewakan crosser senior. Saya kira tahun ini akan muncul jagoan baru,” sebut Johny.

Selain nama-nama di atas, arena motor lompat tahun ini kembali disemarakkan kehadiran Aldi Lazaroni, Alex Wiguna, Zulfikar, Adi Apria Nugraha dan Febby Aribowo. Juga bergabungnya dua crosser Thailand, Watana (Suzuki Evalube) dan Thanarat (Jasalindo) yang akan mengikuti seluruh seri kejurnas berlabel international itu.

Senin, 06 April 2009

BEST MOMENT RIVAN DN ON KEJURNAS




GRAND FINAL KEJURNAS GRASSTRACK




Sirkuit PPC Pondok Cabe, saksi terciptanya Juara Indonesia Grasstrack 2008

Jago-jago garuk tanah Indonesia berkumpul di Grand Final Kejurnas Grasstrack (GFKG) 2008. Dengan keterampilan cakar tanah, mereka cari gelar juara Indonesia. Gelar pertama dalam sejarah grasstrack Indonesia. Juga titel perdana sistem region.

GFKG berlangsung Sabtu-Minggu, 20-21 Desember di Sirkuit PPC Pondok Cabe, Depok, Jawa Barat. “Tiga dari empat region Indonesia hadir. Sumatera diwakili Bangka dan Jambi. Jawa paling lengkap, ada DKI, Jabar, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terakhir Sulawesi dimotori Gorontalo Utara,” papar Mico Alexandro, promotor yang cuma punya waktu sebulan mempersiapkan GFKG.

Namanya juga Grand Final, lomba diisi pemain papan atas dari katagori open, junior dan pemula. Berpacu di sirkuit 1,2 km, mereka enak ditonton memainkan irama mesin ala grasstrack. “Tak sangka grasstrack begitu ramai. Ini sesuai dengan misi Kawasaki berpromo di event off-road roda dua,” bilang Mitusuhiko Okada, dari divisi Marketing PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Menurut wong Jepun yang ramah ini, KMI bakal serius. Masa depan grasstrack cerah. “Memajukan grasstrack memang butuh peran ATPM. Mereka motornya. IMI sebagai regulator, akan mendukung. Misalnya, seperti posisi IMI Jabar di GFKG ini,” ungkap Oke Djunjunan, Ketua Umum Pengda IMI Jabar. Event ini juga, bagian dari keberhasilan Oke memimpin IMI Jabar.

Dengan dukungan Oke, GFKG lebih oke! Malah jadi potret garuk tanah 2009 nanti. “Grasstrack bisa berkembang bersama dengan olahraga bermotor lain. Masing-masing punya penggemar sendiri. Kuncinya di ATPM dan industri yang bergerak pada perlengkapan off-road roda dua,” timpal Irawan Sucahyono, Kabid Olahraga PP IMI Pusat yang hadir sambil sepatunya berlumuran becek di GFKG ini.

Dengan munculnya wakil ATPM dan perwakilan PP IMI, Irfan Titan buka suara. Dia tracker senior asal Jabar. Sembari cerita, sepertinya dia terharu. Matanya berkaca-kaca. “Mengapa dari dulu tidak seperti ini. Grasstrack juga harus dipandang seperti GFKG di Pondok Cabe ini,” haru Irfan dari pinggir sirkuit.

Grasstrack mainan paling merakyat untuk pembibitan. “Kami dari daerah berharap seperti itu! Grasstrack penjenjangan. Tapi, sebaiknya grasstrack berdiri sendiri dan punya gengsi tersendiri,” buka Rusli Habibie, Bupati Gorontalo Utara yang sekaligus Ketua tim RFC Gorontalo Utara. Tim ini mengantar Marco Ratu ke posisi dua di pentas Nasional junior.

Pria ramah dan murah senyum ini, hadir untuk melihat grasstrack nasional. Rencananya, Rusli menghidupkan grasstrack di daerahnya. “Grasstrack bisa saja go internasional layaknya Asean Nation Road Race. Itu proyeksi 2009. Sudah ada pembicaraan dengan Thailand,” bilang Frans Tanujaya yang menggawangi urusan off-road roda dua di PP IMI.

Terlaksananya Grand Final, grasstrack punya juara Indonesia sejati. Lihat hasil lomba.

Hasil Lomba
Bebek Standar 110 cc Pemula
1. Novi Andrian (91) / Bangka / Bangka Prima
2. Kiki Hasan (55) / Bangka / HK 88 Andi Motor
3. Angga Anang (29) / Bangka / Eneos Ninos HDS Sinargo

Bebek Modifikasi 2-Tak 110 cc Junior
1. Cep Sena (87) / DKI / Alexandro’s
2. Rifan DN (62) / Jabar / M Three Jati Rahayu
3. Diki Jazz (95) / Jateng / Intan Sakti

Bebek Modifikasi 4-Tak 110 cc Junior
1. Egi ST (128) / DKI / Anjani Speed
2. Toni Jims (74) / Jabar / Casol Dirt Bike
3. Rivan DN (62) / Jabar / M Three Jati Rahayu

Campuran 150 cc Open
1. Akbar Taufan (86) / Jateng / Murai RT
2. F Chimon (24) / Jabar / CRT Sayur Balap
3. Irfan Titan (48) / Jabar / P Mandiri Robby Steam

Bebek Modif 110 cc Open
1. F Chimon (24) / Jabar / CRT Sayur Balap
2. Akbar Taufan (86) / Jateng / Murai RT
3. Cep Sena (87) / DKI / Alexandro’s

FFA Lokal
1. Irsan Tikno (15) / Jabar / Karya Tani Makmur
2. Acep Baden (58) / Jabar / Lingkar Sandi
3. Andri SDK (53) / Jabar / Chemical

Minimoto
1. Agus Setiawan (123) / DKI / Alexandro’s BST
2. Reza Nugraha (109) / Jabar / Imot BDG
3. Bagas (162) / DKI / Bintaro Extreme Track

Juara Nasional Grasstrack 2008
Pemula
1. Angga Anang / Bangka
2. Erik ST / Banten
3. Didi XP / Jabar

Junior
1. Tommy MJ / Jabar
2. Marco Ratu / Gorontalo
3. Arief Jeka

Senior
1. Akbar Taufan / Jateng
2. F Chimon / Jabar
3. Didik Ermansyah / Jambi

Kamis, 02 April 2009

ketentuan kendaraan grasstrack kelas junior

Kelas Bebek Modifikasi 2 langkah JUNIOR
Yang dapat mengikuti kelas tersebut adalah pembalap hingga maximum kategori Junior.
Ketentuan kendaraan :

  • Besar cc : minimum 99 cc dan maximum 116 cc
  • Mesin harus sesuai aslinya
  • Karburator bebas
  • System pengapian bebas
  • Knalpot boleh dirubah / diganti
  • Crank case sesuai dengan aslinya type kendaraan tersebut
  • Schokabsorber ( suspensi ) depan boleh dirubah / diganti
  • Schokabsorber ( suspensi ) belakang tidak boleh diganti dengan system monoschok.
  • Swing arm boleh dirubah / diganti
  • Letak tangki boleh dirubah / diganti
  • Frame / chasis harus sesuai aslinya, hanya boleh diperkuat/dimodifikasi
  • Spare part ( onderdil ) didalam mesin seperti piston boleh diganti ( bebas mengadakan modifikasi ), karburator, air filter ( saringan udara ), knalpot bebas dirubah / diganti.
  • Pemakaian CDI, magnit racing serta racing kit diperbolehkan.
  • Langkah / stroke dan diameter / bore boleh dirubah
  • Primary dan driven gear bebas
  • Cilinder blok boleh diporting tetapi tidak boleh menambah lobang dan boleh dirubah
  • Cilinder head boleh dibubut dan kompresi bebas
  • Intake manifold boleh dirubah / diganti
  • Sistem kopling harus dirubah menjadi manual ( dioperasikan dengan tangan / diharuskan / diwajibkan memasang kopling tangan ).
  • WAJIB MENGGUNAKAN BAN MERK “SWALLOW” dengan ukuran pelek 16 “, 17 “ dan 19”

Kelas Bebek Modifikasi 4 langkah JUNIOR
Yang dapat mengikuti kelas tersebut adalah pembalap hingga maximum kategori Junior.
Ketentuan kendaraan :

  • Besar cc : minimum : 99 cc dan maximum 130 cc
  • Mesin harus sesuai aslinya
  • Jumlah klep harus sama dengan aslinya
  • Camshaft dan pegas per bebas, diameter klep max 29 mm, batang klep bebas.
  • Kompresi bebas
  • Silinder head boleh dibesarkan / porting
  • Kumparan lampu boleh dilepas
  • Piston boleh diganti asalkan tidak dengan piston khusus racing
  • Kecuali piston, komponen – komponen mesin lainnya harus asli, tetapi boleh dimodifikasi
  • Karburator boleh diganti, tetapi diameter inlet air passage maximum 28 mm
  • Intake carburator / manipol boleh dirubah / diganti
  • Saringan udara berikut kotaknya boleh diganti atau dilepas
  • Knalpot boleh dirubah / diganti
  • Pemakaian CDI, magnit racing serta racing kit diperbolehkan.
  • Langkah / stroke dan diameter / bore boleh dirubah
  • Jumlah gigi transmisi maksimum 5 tingkat
  • Gear ratio dan final gear boleh dirubah atau diganti
  • Gigi primer, driven gear dan rumah kopling boleh dirubah / diganti
  • Rumah craksshaf boleh dirubah
  • Schokabsorber ( suspensi ) depan boleh dirubah / diganti
  • Schokabsorber ( suspensi ) belakang tidak boleh diganti dengan system monoschok.
  • Swing arm boleh dirubah / diganti
  • Letak tangki boleh dirubah / diganti
  • Frame / chasis harus sesuai aslinya, hanya boleh diperkuat/dimodifikasi
  • Sistem kopling harus dirubah menjadi manual ( dioperasikan dengan tangan / diharuskan /diwajibkan memasang kopling tangan ).
  • WAJIB MENGGUNAKAN BAN MERK “SWALLOW” dengan ukuran pelek 16 “, 17 “ dan 19”