Selasa, 14 April 2009

berharap muncul bintang baru motocross

Seri pembuka kejurnas motocross 2009 baru akan digelar 24 Mei mendatang. Namun persiapan crosser dan tim mulai memanas. Sejumlah crosser muda berlomba-lomba menimba ilmu di luar negeri. Targetnya, bisa bersaing dengan para seniornya saat kembali ke tanah air. Benarkah faktor mental menjadi kendala menggoyang dominasi crosser gaek Aep Dadang dan Denny Orlando?
Agassi dan Farhan Hendro membekali diri dengan bertarung di Australia. Agi baru Selasa (31/3) siang kembali dari mengikuti 2 event di Melbourne, Australia. Hasilnya, crosser asal Ciawi itu finish ke-5 di kelas Grade A 250 cc. “Hasil yang menggembirakan, mengingat pesertanya lumayan banyak dan kompetitif. Ini akan menjadi modal bagus buat Agi di tanah air,” ujar H. Cecep Zainudin, sang ayah.
Crosser yang baru naik seeded A dari SE 85 cc ini pun menyatakan telah siap untuk bertarung dengan seniornya di kelas utama. Bahkan sebenarnya telah berhasil ‘mengganggu’ Aep Dadang saat kejurnas berlangsung di Cilacap tahun silam. “Pelatih menanamkan saya untuk tidak minder dengan para senior. Kalau sudah di trek, anggap saja semua sama. Dengan begitu, akan banyak membantu saat balapan,” ujar Agi yang kini menjadi andalan tim Ash Motorsport.

Penanaman mental juara juga ditegaskan sang ayah dan Johny Pranata, pelatihnya. Selain menggembleng fisik yang diakui dilakukan secara spartan, jangan heran remaja yang tampak lebih atletis dibanding usianya yang masih 14 tahun. “Saya yakin mental Agi sudah siap untuk berprestasi baik di motocross maupun supercross,” sambung Cecep.

Jika Agi baru balik, Farhan Hendro terbang bersama Denny Orlando juga ke negeri Kanguru, 5 hari lalu. Murid dan guru dari tim Suzuki AHRS Ink Orlando Riding Forum ini akan memperpanjang rencana sebulan dari semula. “Mungkin diperpanjang. Awalnya, akan kembali pertengahan April. Event pembuka diundur karena terlalu dekat Pemilu, ya lalu direschedule,” ujar Asep Hendro, ayah Farhan.

Dengan modal juara nasional Supercross SE 85 cc, Farhan memang berpotensi menyaingi para crosser senior. Yang menggembirakan, lanjut Asep, kemauan anaknya yang baru 15 tahun ini sangat menggebu. “Denny selaku pelatihnya melaporkan kemajuan yang dicapai Farhan. Tapi, saya enggak mau membebani dengan target muluk-muluk. Lima besar saja dulu,” lanjut mantan pembalap motor itu.

Agi dan Farhan merupakan 2 dari 3 crosser yang memperbanyak jam terbang agar bisa bersaing di level kejurnas. Satu crosser muda lainnya, H. Rahman (SE 85 cc) akan berguru di negeri Paman Sam didampingi pelatihnya Irwan Ardiansyah.

Namun Aep Dadang Supriatna, juara nasional Supercross 2008 mengatakan akan kembali merajai ajang motocross maupun supercross. “Biasanya, dari junior bagus seperti Aldi Lazaroni, Iwan Hermawan serta Adi Apria Nugraha. Tapi kalau sudah di senior kurang berkembang karena mental kurang siap,” ujar crosser yang akan memperkuat tim KTM Kartika Aep Dadang itu.

Crosser asal Soreang, Bandung itu masih melihat Denny Orlando, juara nasional motocross 2008 berusia 34 tahun sebagai pesaing utamanya. Artinya, di luar itu, dianggapnya tak membahayakan. “Saya bahkan yakin bisa menjadi yang terbaik di seri supercross, motocross dan Gudang Garam kalau ada,” lanjut ayah satu anak.

Johny Pranata, mantan juara nasional mencoba mematahkan arogansi Aep dengan mengatakan tidak ada crosser yang tak bisa dikalahkan. “Caranya, dengan memperbanyak jam terbang ke luar negeri, banyak mengikuti kompetisi dan jangan mendewakan crosser senior. Saya kira tahun ini akan muncul jagoan baru,” sebut Johny.

Selain nama-nama di atas, arena motor lompat tahun ini kembali disemarakkan kehadiran Aldi Lazaroni, Alex Wiguna, Zulfikar, Adi Apria Nugraha dan Febby Aribowo. Juga bergabungnya dua crosser Thailand, Watana (Suzuki Evalube) dan Thanarat (Jasalindo) yang akan mengikuti seluruh seri kejurnas berlabel international itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar